Untuk
menambah safety dan mengantisipasi situasi di jalan raya, ada baiknya kita
mengenali karakter orang yang ada di sekitar kita saat di jalan. Siapa dia,
tingkat kemampuan dan potensi bahayanya.
Dibawah ini
akan di jelaskan ke-enam karakter pengemudi tersebut.
1.
GREEN DRIVER
Ini merupakan driver level pemula.
Jam terbangnya kurang dari 50 ribu jam atau kurang dari 5 tahun.
Ciri-cirinya :
a. Melakukan manuver berbelok, berpindah jalur dan berakselerasi secara ragu-ragu, tidak menjaga jarak dengan kendaraan didepannya.
b. Kemampuan mengambil keputusan dalam mengantisipasi bahaya dijalan raya masih sangat rendah.
c. Mengemudi tegang/kaku/pasif, mudah grogi akibat provokasi pengemudi lain.
d. Tidak menguasai dasar-dasar mengemudi dengan benar.
e. Pemahaman akan rambu lalu lintasnya sangat minim.
a. Melakukan manuver berbelok, berpindah jalur dan berakselerasi secara ragu-ragu, tidak menjaga jarak dengan kendaraan didepannya.
b. Kemampuan mengambil keputusan dalam mengantisipasi bahaya dijalan raya masih sangat rendah.
c. Mengemudi tegang/kaku/pasif, mudah grogi akibat provokasi pengemudi lain.
d. Tidak menguasai dasar-dasar mengemudi dengan benar.
e. Pemahaman akan rambu lalu lintasnya sangat minim.
Hati-hati kalau bertemu jenis ini. “Driver tipe ini biasanya diajarkan secara turun temurun dari keluarga yang kurang memahami cara mengemudi yang benar. Ia belajar dengan melihat dari orang terdekat/dari lingkungan yang kurang mendukung.
Driver
dengan ciri ini segera dihindari dan dijauhi. Tingkat bahayanya sama dengan
pengemudi agresif.
2.
BASIC DRIVER
Sudah
mengemudi selama lebih dari 5 tahun. “Pada tingkat ini driver sudah memiliki
percaya diri yang cukup. Tetapi tidak dibekali dengan ilmu pengetahuan safety
driving, sehingga pengembangan dasar mengemudinya kepada arah yang salah. Ciri-cirinya, tidak jauh bebeda dengan Green Driver. Antisipasinya
sama, lebih baik jauhi pengemudi jenis ini. Disarankan untuk mengambil training
driving untuk menambah pengetahuan dan memperbaiki perilaku.
3.
AGGRESSIVE
DRIVER
Memiliki
emosi dan perilaku labil, sering kali menjadi penyebab terjadinya kecelakaan
lalu lintas dan aksi penyerangan di jalan raya. Baik penyerangan secara fisik
ataupun verbal. Kalau ketemu jenis ini, pilihan terbaiknya adalah menjauh dan
tidak terpancing.
Ciri-ciri :
a. Cenderung mengemudi dengan kecepatan tinggi/ngebut
b. Melakukan manuver berbelok atau berpindah jalur secara kasar
c. Kurang toleransi, mau menang sendiri terhadap pengguna jalan lain (penyebrang jalan, motor, tidak mau disalip, saling pepet)
d. Sering memaki pengemudi lain bahkan berakibat bentrokan fisik
b. Melakukan manuver berbelok atau berpindah jalur secara kasar
c. Kurang toleransi, mau menang sendiri terhadap pengguna jalan lain (penyebrang jalan, motor, tidak mau disalip, saling pepet)
d. Sering memaki pengemudi lain bahkan berakibat bentrokan fisik
4.
DEFENSIVE
DRIVER
Jenis ini
sudah matang secara perilaku dan pernah mengikuti driving training. “Pada evel
ini mampu mencari, membaca, mengidentifikasi dan mengatisipasi bahaya dengan
benar, sehingga tidak hanya mampu menghindari bahaya kecelakaan tapi juga sadar
akan resiko akibat dari kecelakaan,” papar trainer safety driving dan peslalom
ini.
Ciri-ciri :
a. Mengemudi dengan aman, benar & bertanggung jawab
b. Paham dan tertib berlalu lintas
c. Menjaga jarak aman
d. Memiliki tolerasi yang tinggi terhadap penguna jalan lain
e. Mampu merawat kendaraan dengan benar
f. Selalu berfikir jauh kedepan dan memikirkan risikonya.
a. Mengemudi dengan aman, benar & bertanggung jawab
b. Paham dan tertib berlalu lintas
c. Menjaga jarak aman
d. Memiliki tolerasi yang tinggi terhadap penguna jalan lain
e. Mampu merawat kendaraan dengan benar
f. Selalu berfikir jauh kedepan dan memikirkan risikonya.
5.
SAFETY
DRIVER
Kategori
pengemudi yang sudah matang secara perilaku dan skill. Ciri-cirinya sama dengan
defensive driver.
6.
ADVANCE
DRIVER
Memiliki tingkat presisi tinggi dan
mengemudi dengan spesialisasi. Seperti pengemudi alat berat di pertambangan,
pembalap, stuntman, VIP driver. “Menjadi defensive, safety driver itu tidak
mudah. Keselamatan dan pemahaman berkendara harus dipraktekan oleh driver sejak
dini.