Bagi sebagian orang, menggunakan kendaraan
pribadi lebih menyenangkan ketimbang dengan menggunakan kendaraan umum.
Alasannya beragam, mulai dari bebas berangkat kapanpun karena tidak perlu takut
tidak mendapatkan angkutan umum sehingga dapat sampai tepat waktu. Lebih nyaman
karena tidak perlu berdesak-desakan dengan yang lainnya. Lalu memudahkan
perjalanan jika tidak ada trayek angkutan umum yang melewati tempat tujuan.
Lebih menghemat pengeluaran, karena dalam sekali mengisi bensin dapat digunakan
untuk 2 bahkan sampai 3 hari untuk pulang dan pergi, apalagi jika dalam sekali
perjalanan yang pergi dalam satu keluarga lebih dari 1 orang akan lebih hemat
menggunakan kendaraan sendiri.
Jika kita lihat, alasan tersebut memang terbukti di lapangan, mulai dari
angkutan yang berhenti lama menunggu sampai penumpang penuh atau jam
keberangkatan terlambat, hal tersebut memang membuat kesal karena terkadang
kita harus merasakan datang terlambat ditempat tujuan karena hal tersebut.
Setelah menunggu cukup lama kita harus berdesak-desakan sebelum sampai tempat
tujuan ditambah terjebak dikemacetan jalanan, belum lagi terkadang supir
membawa kendaraanya ulgal-ugalan pasti tidak ada yang menginginkannya karena
pasti membuat penampilan kita tidak akan fresh seperti saat
berangkat dari rumah karena stress di jalan.
Bayangkan jika kita pergi hanya seorang diri dan jarak yang ditempuh cukup
jauh akan lebih hemat dan nyaman menggunakan kendaraan umum. Mengapa? Alasan
yang pertama hemat, jika dalam sekali mengisi bensin (motor) mengelurkan
uang sebesar 15-20 ribu yang dapat digunakan 2 hari untuk pulang pergi,
bukankah hasilnya tidak jauh berbeda jika ongkos sekali jalan yang rata-rata
Rp.3.000 berarti dalam sehari kita hanya mengeluarkan uang Rp.6.000 yang
berarti untuk 2 hari sebesar Rp.12.000.
Namun jika dalam sekali mengisi bensin kita mengeluarkan Rp. 15.000 dan
dapat digunakan untuk 3 hari bukankah akan tetap lebih hemat menggunakan kendaraan
umum? Jika kita melihat hasil penghitungan dalam 3 hari kita akan mengeluarkan
uang sebesar Rp. 18.000, memang terlihat akan lebih mahal Rp.3.000 dari
pengeluaran untuk membeli bensin yang jika dikumpulkan dalam satu bulan akan
menghemat pengeluaran Rp.90.000. Itu untuk motor, bagaimana dengan mobil yang
memerlukan bensin jauh lebih banyak dan terkadang hanya diisi oleh 2 orang
bukankah jauh akan lebih boros?
Namun jika kita melihat kedepannya, jika kita menggunakan kendaraan umum
akan nyaman karena kita tidak perlu capek menginjak gas, rem, kopling apalagi
disaat terjebak kemacetan, karena kita hanya tinggal duduk manis di kendaraan
menunggu sampai ditujuan.
Jika membawa kendaraan pribadi bayangkan, kita sudah mengeluarkan uang
untuk membeli bensin dan juga capek karena harus menginjak gas, kopling dan
juga rem selama diperjalanan, sesampainya ditempat tujuan kita harus membayar
uang parkir yang cukup mahal, terlebih parkir yang menggunakan sistem hitungan
jam, jika kita kalikan dalam sebulan berapa besar biaya yang kita keluarkan
untuk membayar parkir. Belum lagi perawatan untuk kendaraan yang tidak murah,
mulai dari cuci kendaraan, ganti oli, service kerusakan dan
lain-lainnya.
Untuk itu, jadilah masyarakat yang cerdas dan bijak dalam memlih kendaraan.
Kendaraan pribadi bukanlah barang kebutan sekunder yang akan kita butuhkan
setiap harinya. Menggunakan kendaraan umum, kita juga harus menjaganya jangan
sampai merusaknya. Gunakanlah semua kendaraan umum atau kendaraan pribadi
secara bijak demi kenyamanan kita bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar